Rabu, 06 April 2016

Pengunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

Bahasa bukan sekedar alat komunikasi, bahasa itu bersistem. Oleh karena itu, berbahasa bukan sekedar berkomunikasi, berbahasa perlu menaati kaidah atau aturan bahasa yang berlaku. Ungkapan "Gunakanlah Bahasa Indonesia dengan baik dan benar." Kita tentu sudah sering mendengar dan membaca ungkapan tersebut. Permasalah
annya adalah pengertian apa yang terbentuk dalam benak kita ketika mendengar ungkapan tersebut? Apakah sebenarnya ungkapan itu? Apakah yang dijadikan alat ukur (kriteria) bahasa yang baik? Apa pula alat ukur bahasa yang benar?

Bahasa yang Baik
Penggunaa bahasa dengan baik menekankan aspek komunikatifbahasa. Hal itu berarti bahwa kita harus memperhatikan sasaran bahasa kita. Kita harus memperhatikan kepada siapa kita akan menyampaikan bahasa kita. Oleh sebab itu, unsur umur, pendidikan, agama, status sosial, lingkungan sosial, dan sudut pandang khalayak sasaran kita tidak boleh kita abaikan. Cara kita berbahasa kepada anak kecil dengan cara kita berbahasa kepada orang dewasa tentu berbeda.  Penggunaan Bahasa untuk lingkungan yang berpendidikan tinggi dan berpendidikan rendah tentu tidak dapat disamakan. Kita tidak dapat menyampaikan pengertian mengenai jembatan, misalnya,  engan bahasa yang sama kepada seorang anak SD dan kepada orang dewasa. Selain umur yang berbeda, daya serap seorang anak dengan orang dewasa tentujauh berbeda.
Lebih lanjut lagi, karena berkaitan dengan aspek komunikasi, maka unsurunsur komunikasi menjadi penting, yakni pengirim pesan, isi pesan, media penyampaian pesan, dan penerima pesan. Mengirim pesan adalah orang yang akan menyampaikan suatu gagasan kepada penerima pesan, yaitu pendengar atau pembacanya, bergantung pada media yang digunakannya. Jika pengirim pesan menggunakan telepon, media yang digunakan adalah media lisan. Jika iamenggunakan  surat, media yang digunakan adalah media tulis. Isi pesan adalah gagasan yang ingin disampaikannya kepada penerima pesan. Marilah kita gunakan contoh sebuah majalah atau buku. Pengirim pesan dapat berupa penulis artikel atau penulis cerita, baik komik, dongeng, atau narasi. Isi pesan adalah permasalahan atau cerita yang ingin disampaikan atau dijelaskan. Media pesan mempakan majalah, komik, atau buku cerita. Semua bentuk tertulis itu disampaikan kepada pembaca yang dituju. Cara artikel atau cerita itu disampaikan tentu disesuaikan dengan pembaca yang dituju. Berarti, dalam pembuatan tulisan itu akan diperhatikan jenis permasalahan, jenis cerita, dan kepada siapa tulisan atau cerita itu ditujukan.

Bahasa yang Benar
Bahasa yang benar berkaitan dengan aspek kaidah, yakni peraturan bahasa. Berkaitan dengan peraturan bahasa, ada empat hal yang hams diperhatikan, yaitu masalah tata bahasa, pilihan kata, tanda baca, dan ej aan. Pengetahuan atas tata bahas adan pilihan kata hams dimiliki dalam penggunaan bahasa lisan dan tulis.Pengetahuan atas tanda baca dan ejaan hams dimiliki dalam penggunaan Bahasa tulis. Tanpa pengetahuan tata bahasa yang memadai, kita akan mengalami kesulitan dalam bermain dengan bahasa.
Kriteria yang digunakan untuk melihat penggunaan bahasa yang benar adalah kaidah bahasa. Kaidah ini meliputi aspek :
(1) tata bunyi (fonologi)
(2) tata bahasa (kata dankalimat)
(3) kosakata (termasuk istilah)
(4) ejaan
(5) makna
Pada aspek tata bunyi, misalnya kita telah menerima bunyi f, v dan z. Oleh karena itu, kata-kata yang benar adalah fajar, motif, aktif, variabel, vitamin, devaluasi, zakat, izin, bukan pajar, motip, aktip, pariabel, pitamin, depaluasi,jakat, ijin. Masalah lafal juga termasuk aspek tata bunyi. Pelafalan yang benar adalah kompleks, transmigrasi, ekspor, bukan komplek, tranmigrasi, ekspot.

Pada aspek tata bahasa, mengenai bentuk kata misalnya, bentuk yang benar adalah ubah, mencari, terdesak, mengebut, tegakkan, dan pertanggungjawaban, bukan obah. robah, rubah, nyari, kedesak, ngebut, tegakan dan pertanggung jawaban. Dari segi kalimat pemyataan di bawah ini tidak benar karena tidak mengandung subjek. Kalimat mandiri hams mempunyai subjek, predikat atau dan objek.
Pada tabel di atas memperlihatkan bahwa jumlah wanita lebih banyak daripada j umlah pria.Jika kata pada yang mengawali pemyataan itu ditiadakan, unsur tabel di atas menjadi subjek. Dengan demikian, kalimat itu benar. Pada aspek kosa kata, kata-kata seperti bilang, kasih, entar dan udah lebih baik diganti dengan berkatalmengatakan, memberi, sebentar, dan sudah dalam penggunaan bahasa yang benar. Dalam hubungannya dengan peristilahan, istilah dampak (impact), bandar udara, keluaran (output), dan pajak tanah (land tax) dipilih sebagai istilah yang benar daripada istilah pengaruh, pelabuhan udara, hasil, dan pajak bumi. Dari segi ejaan, penulisan yang benar adalah analisis, sistem, objek, jadwal, kualitas, dan hierarki. Dari segi maknanya, penggunaan bahasa yang benar bertalian dengan ketepatan menggunakan kata yang sesuai dengan tuntutan makna. Misalnya dalam bahasa ilmu tidak tepat jika digunakan kata yang sifatnya konotatif (kiasan). Jadi penggunaan bahasa yang benar adalah penggunaan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa.
Kriteria penggunaan bahasa yang baik adalah ketepatan memilih ragam bahasa yang sesuai dengan kebutuhan komunikasi. Pemilihan ini bertalian dengan topik yang dibicarakan, tujuan pembicaraan. orang yang diajak berbicara (kalua lisan) atau pembaca (jika tulis). dan tempat pembicaraan. Selain itu, bahasa yang baik itu bemalar, dalam arti bahwa bahasa yang kita gunakan logis dan sesuai dengan tata nilai masyarakat kita. Penggunaan bahasa yang benar tergambar dalam penggunaan kalimat-kalimat yang gramatikal, yaitu kalimat-kalimat yang
memenuhi kaidah tata bunyi (fonologi), tata bahasa, kosa kata, istilah, dan ejaan. Penggunaan bahasa yang baik terlihat dari penggunaan kalimat-kalimat yang efektif, yaitu kalimat-kalimat yang dapat menyampaikan pesanlinformasi secara tepat (Dendy Sugondo, 1999: 21).
Berbahasa dengan baik dan benar tidak hanya menekankan kebenaran dalam_hal tata bahasa, melainkan juga memperhatikan aspek komunikatif. Bahasa yang komunikatif tidak selalu harus merupakan bahasa standar. Sebaliknya, penggunaan bahasa stan dar tidak selalu berarti bahwa bahasa itu baik dan benar. Sebaiknya, kita menggunakan ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan disamping itu mengikuti kaidah bahasa yang benar (Alwi dkk., 1998: 21).

Fungsi bahasa indonesia sebagai alat komunikasi di dunia pendidikan
Bahasa adalah suatu hal yang  sangat penting di dunia pendidikan karena bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi, pada saat kegiatan belajar mengajar kita butuh berkomunikasi untuk menggali informasi yang kita inginkan, jika komunikasi yang di gunakan saat mengajar menggunakan  Bahasa yang tepat, sehingga membuat siswa-siswi mudah memahami materi yang di ajarkan.
Di perguruan tinggi misalnya, tugas seperti laporan, makalah, Penulisan Ilmiah, Skripsi dan lainya harus menggunakan Bahasa yang baik dan benar. Meskipun penggunaan bahasa daerah masih mendominasi sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan. Namun, perkembangan membuktikan bahwa hampir disemua daerah di Indonesia sudah menggunkaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di dunia pendidikan.












Daftar Pustaka :
Tri Wahyu R.N. 2006. Bahasa Indonesia. Jakarta : Universitas Gunadarma
http://randiandalasputra.blogspot.co.id/2015/05/fungsi-bahasa-sebagai-alat-komunikasi.html






  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar